“BERBUAH BANYAK”
“Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak” dan tema kita pada pagi hari ini saya kutip dari salah satu nats kita tersebut yaitu BERBUAH BANYAK.
Di dalam Yesus menyampaikan sesuatu, seringkali Yesus menggunakan ide-ide atau gambar-gambar yang berasal dari bagian warisan bangsa Yahudi. Dan Yohanes 15:1-8 ini merupakan salah satunya. Pokok anggur di dalam Perjanjian lama sering kali digunakan di dalam menggambarkan bangsa Israel atau pun menggambarkan bagaimana pertanian di zaman Perjanjian Lama, sampai-sampai lambang pokok anggur di digunakan sebagai gambar mata uang orang Makabei pada zamannya. Ketika Yesus memberikan perumpamaan pokok anggur kepada murid-muridnya, Dia sangat memahami apa yang sedang Ia sampaikan. Yesus memberikan perumpamaan pokok anggur bukan karena anggur murah atau mahal harganya pada saat itu, bukan. Tetapi pokok anggur merupakan bagian warisan bangsa Yahudi dan pokok anggur merupakan tanaman yang sangat dikenal oleh orang Yahudi karena pokok anggur merupakan salah satu penghasilan utama mereka, jadi murid-murid Yesus sangat paham dengan yang namanya pokok anggur. Tetapi bukan bagaimana cara merawat pokok anggur yang benar ingin disampaikan Yesus. Yesus hanya memakai pokok Anggur sebagai contoh di dalam dia menyampaikan firman-Nya kepada muridnya agar dapat dimengerti oleh murid-muridnya ataupun kita sebagai pendengar saat ini.
Pokok Anggur... kita semua pasti sudah pernah makan yang namanya buah Anggur bukan? bila kita bayangkan buah Anggur, kita pasti bisa langsung merasakan manis atau asamnya rasa buah anggur itu. Pernahkah kita berfikir untuk mendapatkan buah Anggur yang berkualitas membutuhkan kerja keras yang sangat melelahkan mulai dari pemilihan tanah sampai pada pengguntingan carang yang tidak berbuah agar gizi yang masuk ke dalam batang anggur tidak habis dimakan oleh carang yang tidak berbuah melainkan ke dalam carang yang berbuah. Pokok anggur itulah yang akan menjadi Firman Tuhan yang akan kita dengar pada pagi hari ini.
1. "Akulah pokok anggur yang benar. Dan Bapa-Ku pengusahanya.” Mungkin di dalam bahasa Indonesia kata pengusaha agak kabur maknanya, tetapi di dalam bahasa inggris yaitu Vinedresser (yang menata, memelihara pohon anggur). Apa sebenarnya pekerjaan Vinedresser? Itu bisa kita lihat di dalam ayat 2 “Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah” kayu pokok anggur itu mempunyai keunikan tersendiri karena kayunya tidak bisa digunakan untuk apa-apa, terlalu empuk. Pada waktu-waktu tertentu menurut hukum taurat, orang diwajibkan memberi kayu bakar untuk mezbah suci, tetapi kayu dari pokok anggur itu tidak dapat digunakan oleh sebab itu hanya digunakan sebagai kayu untuk membuat api unggun. Yesus mengetahui semua itu oleh sebab itu Ia mengatakan “Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar”. Siapakah yang dimaksudkan Yesus apabila Ia mengatakan tentang ranting-ranting yang tidak berbuah? Ada 2 jawaban, yang pertama dia memaksudkan orang Yahudi. Mereka adalah ranting-ranting dari pokok anggur Allah. Bukankah itu gambaran dari para nabi-nabi? Tetapi apa yang mereka lakukan, mereka tetap menolak untuk menerima Dia. Oleh karena itu ranting-ranting yang sudah layu tidak ada lagi gunanya. Kedua sesuatu yang lebih umum sifatnya. Dia memaksudkan orang-orang Kristen yang kekristenannya hanya pengakuan saja tanpa perbuatan. Kita sebagai orang Kristen sudahkah kita memang benar-benar menjadi Kristen? Atau seperti yang dikatakan tadi kekristenannya itu hanya pengakuan saja tanpa perbuatan atau dalam bahasa sekarang sering disebut kristen KTP (kristen tanpa perbuatan). Kristen kita itu tidak ada gunanya apabila hanya kristen-kristen saja. Apa salahnya kita berbuat sesuatu yang diinginkan oleh Yesus. Misalnya dalam hal kecil saja, Hari minggu itu adalah hari untuk beribadah kepada-Nya. Tetapi apa yang sering kita lakukan? Kita malah lebih suka tidur-tiduran di kamar. Itukah yang dinamakan Kristen dengan perbuatan? Tidak, apabila kita terus seperti itu kita siap dibakar di dalam api unggun.
2. Tinggallah di dalam Aku maka Aku tinggal di dalam kamu. Apa sebenarnya maksud kalimat ini. Tinggallah di dalam aku berarti kita harus tinggal di dalam dia. Saya mempunyai sebuah ilustrasi buat kita semua: ada seorang pemuda yang lemah, ia telah jatuh ke dalam perkara-perkara yang kotor, ia sedang dalam proses kemerosotan hati dan mental. Sekarang umpamanya ia mempuyai seorang teman/sahabat yang berkepribadian kuat, mengasihi dan menyelamatkan temannya itu dalam kemerosotan yang dialaminya. Hanya ada satu jalan bagi pemuda yang telah jatuh ke dalam perkara-perkara kotor agar bisa merubah hidupnya ke arah yang lebih baik dan tetap berjalan pada yang benar yaitu dia harus menjaga/memelihara relasi dengan temannya itu. Jika ia kehilangan relasi dengan kawannya itu maka ada kesempatan/godaan-godaan yang lama akan muncul kembali dan ia akan kembali jatuh. Keselamatannya terletak pada relasinya dengan kawannya itu. Seringkali seorang anak yang bandel ditaruh di dalam keluarga yang baik, maka dengan perlahan anak itu akan berubah mengikuti keluarga yang baek itu, lain halnya jika anak itu ditaruh pada lingkungan yang bebas dan memiliki relasi yang bebas dengan orang yang bandel juga, maka anak yang bandel itu tadi akan berubah menjadi anak yang lebih bandel. Jadi kita harus memelihara relasi dengan sesuatu yang baik agar kita dapat mengalahkan sesuatu yang jahat. Seperti itu juga apabila kita tinggal di dalam Kristus. kita harus memelihara relasi kita dengan Yesus. Kita tidak bisa melakukan hal itu kalau kita tidak dengan sengaja melakukan itu. Kita ambil contoh, saat teduh di pagi hari, walaupun itu hanya membaca firman Tuhan dan berdoa tetapi dampaknnya dalam kehidupan kita sangatlah berguna, sebab selama kita berada dalam Kristus maka kita tidak akan memegang hal yang jahat.
3. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak. Disini saya akan bercerita sedikit tentang 2 binatang, binatang yang pertama namanya penyu, kita semua pasti kenal dengan penyu, apabila dia mau bertelur, dia akan mencari daratan dan biasanya daratan itu kita namakan pantai, dia menggali lobang dan siap untuk bertelur, apabila kita melihat langsung penyu, dia itu kalau bertelur sampai mengeluarkan air mata dan penyu yang sehat, telur yang dikeluarkan itu bisa mencapai 100 telur, dan setelah bertelur ia menutup kembali lobang dan meninggalkan telurnya itu sampai menetas. Sampai secara alamiah telur itu menetas dan jadi ratusan anak penyu yang berenang ke pantai. Kita bandingkan dengan ayam, ayam itu kalau bertelur ributnya minta ampun dan telur yang dikeluarkan hanya 1 telur. Nah, orang Kristen ada dua macam. Ada orang Kristen seperti penyu. Dia berbuah banyak, tapi tanpa bicara. Dia mengeluarkan air mata karena banyak korban perasaan. Tapi telurnya, buahnya banyak, dan dia kembali ke laut, tidak minta nama. Lain dengan orang Kristen yang seperti ayam. Dia bertelur cuma satu, tapi ributnya sekampung. Dari RT ke RW, semua tahu ada ayam bertelur. Petakpetopetakpetok. Kita yang mana? Yesus mengatakan Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Tanpa Aku , engkau tidak bisa bikin apa-apa. Ayat ini selalu menjadi ayat pegangan saya. Apa yang saya lakukan tanpa Tuhan, tidak akan menghasilkan apa-apa. Apa yang kita kerjakan tanpa Dia, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Itulah sebabnya jangan membuat rencana apa-apa tanpa Tuhan. Tanpa Dia kita nol atau hampa. Kita tahu bahwa kita ini nol (0), kalau tanpa Tuhan. Tuhan itu satu (1). Kalau kita dengan Tuhan jadi 10
.Akhirnya yang harus kita perhatikan bahwa ada dua yang menjadi penentu bagi kita yang baik
Pertama kita memelihara relasi dengan Tuhan atau tinggal di dalam Dia
Kedua kita berbuah banyak dan membawa kemuliaan bagi Allah, bila orang melihat hidupnya maka orang akan ingat akan Allah yang telah menjadikannya seperti itu Allah dipermulikan apabila kita berbuah banyak dan membuktikan bahwa diri kita murid-murid Yesus pada umumnya orang Kristen adalah melalui kehidupan dan kelakuannya bisa menyatakan kemuliaan Allah. Kiranya damai sejahtera mnyertai hati dan pikiran kita semua. Amin.